membangun kehidupan

Posted on Januari 4, 2009. Filed under: islam indie |

(di bagi yaa… jujur, ini cuma berbagi saja..)

di dingin semalam, di sela-sela berdua minum bandrek di warung indomie rebus dan pisang bakar, saya ngobrol sama suami..

semakin hari, semakin saya sadari kalau tugas kita ini membangun kehidupan, bukan menghancurkan hidup. karena hidup bukan milik kita..

cerita yaa..
dua hari sebelumnya, setelah pulang mudik, saya mengunjungi dua teman yang baru saja pulang haji. mereka seumuran saya. maka cerita mereka tentang haji-pun sangat realistis.. tidak penuh bunga-bunga.

mereka bercerita tentang bagaimana orang arab yang menyebalkan lahir batin. ga ber-attitude banget. sampai katanya, jangan mimpi melihat islam di sana deh. jauuuuhhhhhh!
masjid di sekitar kampung arabnya sendiri tuh sepi! yang sholat ya orang dari indonesia. sampai imamnya yang orang arab menangis ketika jamaah haji indonesia selesai dan harus berpamitan pulang. kenapa? karena masjidnya akan kembali…. sepi.

belum lagi di tengah suara orang mengaji, orang arab itu brutal, nyebelin, seolah semua yang terdengar itu tak ada artinya. belum lagi dengan di tangan memegang tasbih, supir-supir arab itu yang diawal deal harga 2 real, sampai di tempat e… mintanya 3 real. bete! sangat tidak bisa di pegang omongannya deh. gitu ceritanya..

membuat teman-teman saya itu menyadari sekali, kalau Muhammad saw itu bener-bener berlian di dalam lumpur..
membuat kesadaran menjadi utuh tentang beratnya perjuangan Muhammad saw mengangkat martabat kaumnya.

orang indonesia memang nyebelin, tapi ini amit-amit nyebelinnya. orang indonesia tuh jauh lebih baik dan masih bisa lebih baik lagi.. gitu katanya. seorang yang lain malah bilang gini, kalau islam di ramalkan bangkit, emang jamin ga akan bangkit dari negeri arab! jamiiinnnn!!
hahaha 😀

seperti semua di sini tahu, saya yang ga antusias dengan haji karena saya lebih mendahulukan melihat negeri sendiri, ya biasa saja mendengar semua itu. saya juga ga tahu kenapa saya nih jadi ga antusias dengan haji. padahal awal-awal masuk islam saya ingin bisa haji sebelum usia 40 tahun, e.. sekarang ga haji juga ga papa deh.
dan ternyata…
walau tentu teman-teman saya tetap merasakan dalamnya makna haji di sana. yaa.. mungkin saya bisa merasakan betapa tak sepadannya tanah suci saat ini dari arti suci itu sendiri.

saya sangat mengagumi Muhammad saw, sangat berempati pada perjalanan hidupnya. ok beliau adalah nabi, tapi saya bisa melihat sisi-sisi kemanusiaannya. bikin haru tersendiri. yang membuat dalam setiap ingat, saya suka bershalawat untuknya, mengingat rasa tuhannya. membuat saya hanya ingin umatnya bisa meneladani kekuatan batinnya dalam membangun kehidupan, di manapun umatnya berada. itu saja…

saya ga punya banyak ekspektasi, bahwa islam harus jaya, harus afdhol, harus diakui dimana-mana. tidak! saya hanya ingin manusia itu sabar untuk berbuat baik dan mendapatkan kebaikan kelak sebagai balasannya. jika bahkan harus merahasiakan keislaman ini, saya tidak akan keberatan. bagi saya, iman tidak untuk dipamerkan. bagi saya, iman itu lebih enak tuk dinikmati… karena iman islam itu adalah rasa… cukup lihat saja refleksinya alam prilaku, buah dari rasa itu sendiri..

dan jangankan tuk islam dan Muhammad. tuk semua utusan Tuhan, yang di muliakan Tuhan, dan tuk Tuhan itu sendiri, saya suka menitikkan airmata…

merasakan betapa dan betapa terbatasnya manusia ini tuk bener-bener mengenal dan memahamiNya.. alih-alih menghargai, tak jarang manusia melulu mengkhianati tuhan. termasuk rasa tuhan yang diyakininya masing-masing..

oya, saya nih baru nonton Da Vinci Code di RCTI kemarin. hehehe.. maaf, saya suka telat. di film itu, saya menyadari sekali, bahwa manusia memang cenderung pada paganisme. termasuk pagan terhadap simbol-simbol agama. membuat terasa tipis sekali antara iman dan ingkar itu..

membuat saya mengingat kisah ketika iblis mengancam akan menyesatkan seluruh keturunan adam. maka tuhan menjamin, bahwa manusia yang ikhlas yang tak akan mampu di sesatkan iblis.

yup. di film da vinci code itu bahkan saya menemui bentuk keikhlasan itu. terlepas bahwa kisah film itu hanya rekayasa manusia. tapi terlihat deh, manusia berusaha menyampaikan bentuk-bentuk keikhlasan dalam hidup. bukti bahwa dimana-mana hidup selalu berusaha di maknai tuk menjadikan hidup lebih baik..

selebihnya, ya kembali pada diri kita sendiri…

semalam dengan bandrek yang menghangatkan badan, saya bilang pada suami.
hari ini, perang itu sudah basi.
perang sudah bukan jawaban masalah kita hari ini.

semua kisah tentang perang menujukkan pada kita, betapa sakit dan merusaknya perang itu. merusak manusia dan kehidupan. sangat merusak jiwa anak-anaknya, wanitanya, juga semuanya. maka bagaimana bisa membangun kehidupan dengan manusia-manusia yang demikian??

kalau saya jadi pemimpin Hamas, saya akan mengalah dan turut mengupayakan pembicaraan dan mengajak simpati dunia lewat cara yang baik juga. saya akan menahan diri dari korban yang lebih banyak. saya tidak akan pernah memperbolehkan bom bunuh diri dsbnya itu lagi. saya butuh generasi muda yang sehat dan kuat jiwanya tuk membangun bangsa ke depan.

mengalah itu tidak selalu berarti kalah..

dan kita tidak harus selalu menghadapi nafsu manusia dengan nafsu lagi. mari redakan diri, agar gemuruhnya tak membakar semua..

.

saya pernah tak mampu menahan diri saya, sampe psikosomatis gitu. saya tertekan dan tak mampu berdekatan. seluruh tubuhnya saya sampai bergetar, saya menangis dan sampe minta pada suami tuk dibawa pergi yang jauh. seorang wanita sepuh mensehati saya sambil menangis dan mengelus tubuh saya…
– anis, mengalah yaa.. mengalah… jangan sakiti diri anis sendiri. yang begitu jangan di lawan, yang begitu sudah keras hatinya.
waktu itu saya ingin marah, kenapa harus saya melulu yang mengalah?? saya sendiri sudah selalu mencoba dan ga kuat..
katanya..
– anis, inget anak-anak. anak-anak itu harus sehat, harus selamat..
padahal, saya sudah pernah loh mengalah, sampai seandainya anak-anak itu mau di ambil dan di kuasai.. saya sudah di posisi merelakannya.
tapi jawabnya lagi..
– hanya anis kan yang bisa menjaga anak-anak itu. maka mengapa di berikan pada orang tua itu? dia tidak akan pernah bisa mencintai anak-anak itu seperti anis mencintainya..

ah..
hidup memang tidak untuk dimiliki..
tapi untuk di beri, di isi dan di bangun menjadi lebih baik
selebihnya, rindukan kembali..
seperti rindu pada kekasih yang selalu mampu menyayangi..

salam
anis

Make a Comment

Tinggalkan komentar

8 Tanggapan to “membangun kehidupan”

RSS Feed for “Islam Indie” Comments RSS Feed

saya sepakat dengan poin bahasa perang fisik bukan lagi simbol penguasaan saat ini. Muhammad saw menjalankan perang justru untuk memerangi perang fisik itu. dengan cara mengajarkan adu strategi dan cara berperang yang elegan.

Muhammad saw juga mengajarkan mengalah yang luar biasa dalam perjanjian hudaibiyah. beliau menghilangkan basmallah dan mengganti Muhammad Rasul Allah dengan Muhammad bin Abdullah. artinya bisa saja itu menghilangkan posisi Allah swt dalam perjanjian. artinya menyangkut aqidah.

tapi itu Muhammad saw lakukan, dan Islam bukan melemah dengan itu. tapi semakin kuat dan semakin elegan. dan terasa betul Islam sebagai rahmatan lil ‘alaimin. kira-kira kita memang bisa seperti sahabat yang kecewa dengan perjanjian yang dilakukan oleh Muhammad saw pada saat itu. sahabat sekaliber umar saja komplen koq.

maka tindakan ke arah penciptaan kedamaian, persatuan,dan kebersamaan menuju kemajuan adalah pilar utamanya. perbedaan dalam pemahaman dan apalagi dalam simbol selayaknya menjadi materi perenungan kembali hati ini. bila kita merasa ada perbedaan, kegelisahan, dll.

saatnya kita belajar. menengok lagi lebih dalam makna kita melalui hidup di dunia ini. dorongan dogma yang hari ini banyak beredar selayaknya kita pilah untuk dijadikan pegangan kita dalam bertindak.

insya Allah, dengan demikian kita bisa merasakan kehidupan yang benar2 hidup, tumbuh, dan menemukan rasa surga-Nya yang ingin Muhammad saw sampaikan kepada kita.

mohon maaf & mohon koreksi, bila ada pendapat salah. mba anis kalau ada yang berbeda, mohon dikomen aza. thx.

Subhanallah… sebuah refleksi yang dalam laksana mutiara yang memantulkan sinar.

Gak kok ini bukan memuji buta, saya yakin hati yang terlatih, dapat terefleksi dalam kata-kata dan itu ada pada hati mbak Anis. Teruslah memancarkan sinar mutiara batinmu saya terharu membacanya… 😀 dan gak sanggup berkomentar lebih jauh… *halah***

@kang trend
betul mas. semalam saya juga bicara soal perjanjian hudaibiyyah dengan suami saya. saya bilang hal yang kurleb sama dengan yang di bilang kang trend…
itu kalau melulu harus di rujuk kepada Rasulullah ya. saya belajar tuk menjadi diri sendiri kang. beliau adalah inspirasi yang tinggi tapi tak perlu sangat detail deh.. karena kita pada akhirnya, memiliki perbedaan ekspresi. gitu ga sih?

@mas kurtubi
halahhh… kok jadi gitu mas? hehehe 😛

Jika saya pemimpin Israel, maka saya akan mengalah. Dan sepertinya dunia akan simpati.

@mas dana
tuh dia mas. saya ga kebayang bisa jadi isreal yang tega membombardir sipil palestina dengan begitu vulgarnya spt kali ini, sesalah dan senyebelin apapun Palestina dengan kebiasaan bom bunuh diri dan militannya itu.
maka saya tidak mampu mengandaikan diri, seandainya saya adalah pemimpin israel… 😦

selebihnya saya berharap tindakan teror2 seperti kedua belah pihak itu, tidak lagi ada deh di muka bumi..
saya berharap pertengahan 2009 ini, dunia memasuki masa yang lebih damai, lebih kompromis. walau di indonesia sendiri kita justru memasuki masa paling berat tuk pemilu dan ekonomi kita… saya optimis kok.. 😀

@gusdur
makasih.. 🙂

Download Software AL-QUR’AN Pro Ver. 3.0
Al-Qur’an lengkap 30 juz ( 114 Surat + teks & terjemahan (Arab/English/Indonesia))
Tafsir Quran Lengkap, Penunjuk waktu sholat, 21 bahasa terjemahan Al-Quran, Al-Qur’an Audio with Voice of Shaikh Sudaish (Imam Mecca).
Download Gratis Sekarang . Link Download http://www.ziddu.com/download/3082887/Al-QuranProVer.3.0.exe.html

OOT: koreksi mbak, Da Vinci Code-nya kemaren di Trans bukan di RCTI *gak penting 😀 *

*baca komen Om Dana*
serba salah juga, Om yakin dg mengalah masalah akan selesai? bagaimana dg keyakinan akan “the promise land”?

Ah entahlah, saya jadi sedih mikirinnya.

@lumiere
makasih yaa koreksinya…

nah, gimana tuh menurut Om Dana?


Where's The Comment Form?

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...