About

Akhirnya saya perkenalkan diri saya ya..

Panggil saja, saya Anis.
Ibu dari dua orang anak dan istri yang mendampingi suaminya berdomisili di kota hujan, Bogor.
Ayahnya asli cina, ibunya blasteran cina jawa.

Saya mulai mempertanyakan tuhan mulai kelas 5 di SD Katolik yang hangat di kampung halaman saya.
Lalu masuk Islam di usia 18 tahun, tepatnya tgl 16 April 1990 atau 10 Ramadhan 1410H di masjid yang kubahnya terbalik.

Terimakasih untuk sahabat saya – Iwal, yang telah membuatkan blog ini. Juga sahabat saya – Fitra, yang telah memberikan judulnya. Semua ini berawal dari komunitas tulis kami, di milis Maklumat – PAS ITB.

Selama ini, nyaris saya tidak mau membagi perjalanan keislaman saya. Rasanya tidak ada istimewanya, karena isinya hanya protes dan protes saja. Itu mengapa saya memilih hanya protes kepada teman-teman saya di milis itu. Sampai dua sahabat tersebut mensupport saya, dengan harapan dapat menginspirasi dari sekedar berbagi, dan akhirnya saya tidak bisa menolak juga.

Kalau teringat,
“Jangan tanya apa yang negara bisa beri untukmu, tapi tanya apa yang bisa kamu beri untuk negara”
Saya jadi selalu merasa,
“Jangan tanya apa yang Islam bisa beri untukmu, tapi tanya apa yang bisa kamu beri untuk Islam”
Maka,
kisah perjalanan ini adalah persembahan saya untuk Islam.

Terhitung mulai hari ini, secara satu demi satu akan dituliskan kisah perjalanan itu.
Saya namakannya “Kisah Menuju Cahaya”. Runut dari awal pencarian sampai pencapaiannya.
Berawal dari tanya sampai muaranya. Setidaknya, sebut saja – muaranya untuk hari ini. Karena muara sejati pasti ada pada kematian itu sendiri. Tentu diselingi dengan begitu banyak opini saya tentang Islam, dari “Tranformasi Berhala” sampai “Tuhan yang tidak terkotak Agama”..

Sedikit tentang muaranya,
Saya hanya ingin mengatakan, bahwa muara itu adalah kemerdekaan dari segala bentuk penjajahan berhala jiwa. Sebuah independensi jiwa. Kemerdekaan yang penuh tanggungjawab pada Tuhan.
Menjadi manusia seutuhnya, yang tidak selalu merasa dirinya benar seperti malaikat, juga yang bukan melulu memilih jalan yang salah seperti iblis. Menjadi manusia yang belajar dari kesalahan dan selalu menginginkan perbaikan. Memaafkan masa lalu dan bersama membangun masa depan gemilang. Menjadi manusia yang hidup dan “hidup”.

Jujur, saya bukan apa-apa dalam kisah itu, hanya seorang manusia yang menjalankan takdirNya tuk menjadi satu dari sekian banyak pencari tuhan dalam kehidupan ini. Yang jatuh dan bangun. Yang menangis dan tertawa. Yang kecewa dan bahagia. Dan yang sangat merindukan Dia.

Saya persembahkan juga kisah ini untuk Indonesia kita.
Dengan harapan, negara ini bisa mencapai kemerdekaan sejati dari penjajahan di jiwa manusianya, yang selama ini telah meluluh rantakan semua dimensi hidup di negara ini.
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah kemerdekaan fisik Indonesia kita, belum kemerdekaan jiwa Indonesia kita.

Maka, semoga kisah ini bisa menginspirasi sejauh itu, walau saya juga ragu, tapi boleh kan berharap begitu..??
Terimakasih sebelumnya, untuk mau terus bersama saya meniti perjalanan menemukan kebenaran. Dalam bentuk yang mungkin berbeda, boleh suka – boleh tidak, tapi semoga ‘refleksi’-nya bisa sama dengan anda semua..

Apapun itu, selamat menikmati perjalanan ini.. 😉

anis

Tinggalkan Balasan ke Menggugat Mualaf Batalkan balasan

163 Tanggapan to “About”

RSS Feed for “Islam Indie” Comments RSS Feed

Ah, saya masuk halaman ini~

terimakasih tuk sahabat saya yang sudah bersedia membuatkan blog tuk saya dan tuk sahabat saya yang satu lagi yang telah memberi judul spektakuler tuk blog ini..

hehe, saya memang mualaf yang banyak protesnya.Maaf.. 🙂

maka nanti saya akan mengirimkan beberapa tulisan saya khusus tentang perjalanan kemualafan saya. silakan minta saja kepada sahabat saya pemilik blog ini, tuk menyajikannya di sini..

dari saya yang bertanya, minoritas terjaring jamaah, pamitan dari jamaah, menikah dengan muslim, menggugat cerai tapi ga jadi, hampir mati tapi juga ga jadi, sampai belajar ke kyai nun jauh di gunung.. dan juga sampai yang saat ini menulis di sini.

kali-kali bisa menginspirasi..

Dan saya juga mau bilang nih, ternyata dengan semakin mempelajari islam..
saya jadi semakin mencintai INDONESIA, tanah airku, tumpah darahku.. padahal saya nih keturunan, ga asli indonesia 🙂
serius, ada kebeningan dalam nasionalisme seorang Muhammad saw, dan saya juga ingin begitu..

maka yuk kita indonesia!!
loh?

kalau Soekarno bisa bilang “beri aku sepuluh pemuda maka akan kurubah dunia”
maka saya mau bilang (ehm-ehm),”beri aku seluruh rakyat indonesia, siapapun dia, maka aku akan merubah dunia lebih cepat dari Soekarno” – cieeeeeeh 🙂
hihihi..
ini iseng aja loh..
ini lahir dari keprihatinan saya terhadap kepemimpinan indonesia saat ini..

Tapi asli, saya berharap jangan hanya sepuluh, semua yuk bangkitkan indonesia..
jangan ada yang tertinggal dan ditinggal dalam kebangkitan indonesia..
– dari sabang sampai merauke, jangan cuma yang di jawa..
– dari si miskin dan si kaya, indonesia ini milik semua, ga cuma milik yang kaya aja..
– dari si sholeh dan si awam, semua boleh berkarya tuk indonesia..
– dari si muslim dan si bukan muslim, indonesia ini dari bahelua sudah ditakdirkan tuk menjadi berbeda-beda tapi bersatu padu dalam rasa kebersamaan..
– dari yang perempuan sampai yang lelaki, emang indonesia ini berjenis kelamin? semua berhak membangun indonesia dalam semua sisinya secara simultan.. kesetaraan gender di indonesia harus menjadi kesetaraan yang penuh tanggung jawab pada nurani semua pihak..
– dari yang muda dan yang tua, ga ada senioritas deh.. jujur aja kalau masa memang harus berganti, jangan post power sindrome gitu dong.. kelamaan jadi pemimpin juga malah bikin kepelest.. ya ga?? ayo dong, kasih kesempatan bagi yang muda tuk bangun negeri ini..

wah, gitu deh keisengan saya.
yuk kita bangun indonesia..
jangan sampai adanya indonesia terasa setelah indonesianya tiada..
gimana????

(stt, saya golput loh, hehe 🙂 saya menanti pemain baru nih di kepemimpinan indonesia.. boleh dong??)

soklah mangga teraskeun 😀

wah blog yang menarik
gw akan sering2 mampir deh
tp ini blog keroyokan yah?

Blog ini penuh dengan teka-teki. Sebenarnya siapa sih yang bikin? Tapi pertanyaan itu sudah tidak perlu dijawab lagi karena ternyata linknya sudah saya temukan. Sedangkan, sang penulis yang dimaksudkan oleh sang pembuat blog ini akhirnya muncul juga nama dirinya. Sudah lama saya mengenal beliau. Tidak hanya cantik, tapi juga cerdas, dan kelihatannya… tidak bisa berhenti menulis. Selamat ya atas kelahiran blognya. Salam, dadang

anis,
yang kata kang Dadang: cantik…?

percaya lah… da memang banyak cina yang cantik… he he he…
(salah satu pacarku dulu, dikala jaman kegelapan, cina asli cantik, sexy, memuaskan luar dalem…

kanggo Anis,
semoga dengan cara protes seperti ini bisa semakin menampilkan kecantikan yang sejati, kecantikan qolbu…

salam…,
🙂

salam kenal.
boleh saya add di blogroll saya?

@ Novri, boleh
@ Ade, bukan kroyokan cuma dibantuin posting aja. Kayaknya yang punya lakon sekarang udah bisa posting sendiri.

As salamu’alaikum

Terima kasih untuk blognya 🙂
Terima kasih juga bersedia membagi-bagikan pengalamannya.

“yuk kita bangun indonesia..” HAYUK!!!

Bangunlah jiwanya!
Bangunlah raganya!
Untuk Indonesia Raya!

May His Light always presence in your heart.amin

Wassalam

@anis: Salam & selamat atas segala keputusan dan tulisan blog-nya.

Walopun banyak juga tulisan yg saya ngga setuju.

Wajar-lah kalo ada masa2 berat atas keputusan sebesar itu. Tapi kayaknya sekarang udah terlewati kan..?
Hope life’s going easy on you now.

Btw, I am who you were (Cina Indonesia – Katholik). Tapi ngga golput ya, dah jadi simpatisan PKS sejak jaman kuliah.

Dalam pengamatan saya, para pengikut Muhammad SAW sejatinya memang orang-orang yang mencintai negerinya di mana dia tinggal, rasa nasionalismenya tinggi. Meskipun, terkadang harus ada pemicu dulu :))

@ acooljerk

Seorang sahabat muslim pernah meminta saya keluar dari Islam, ketika dilihatnya saya begitu tertekan dalam realitas Islam saya saat itu. Dia berjanji tidak akan menyalahkan saya dan saya tetap sahabat baginya, meski saya tidak lagi Islam.
Ternyata saya tidak bisa. Mungkin saya memang tidak kenal Islam dengan baik, tapi saya juga merasa tidak mengenal katolik dengan baik. Semua itu hanya penggalan ketika saya masih sekolah di SD Katolik.
Sampai ada sebuah peristiwa -yang saya sendiri tidak menyangka- betapa begitu Islamnya saya. Saya menjadi seperti fundamentalis tapi manis, hehe..
ikuti saja dalam kisah saya ya.

Jadi kalau anda banyak tidak setuju dengan tulisan saya, maaf ya. itu sebatas kapasitas saya.
Dan kemarin tidak sengaja, saya menonton penggalan kutbah natalnya Paus Benediktus – dalam bahasa Ibrani. Katanya, surga itu ada di hati, tuhan itu di surga, tuhan itu di hati. tuhan itu kebenaran. Surga tidak ada diketinggian, tidak di bukit. Tuhan ada di kerendahan hati, Dia mau merendahkan diriNya untuk manusia. Dia di surga dan dekat dengan manusia, dst..
Saya tahu itu pertama kali dalam islam – dalam qur’an, “katakanlah sesungguhnya Allah itu dekat..”
sedekat apa?? ini ada pada eksplorasi spiritual saya, tentu dalam kaidah islam..
Salut untuk Paus yang mau membicarakan tuhan sedekat itu. itu tantangan kita semua untuk menemukan tuhan dalam diri kita. mengutamakan potensi kedamaian dan kebaikan dalam diri dan dalam hidup dengan sesama.

Saya percaya Isa a.s itu juga nabinya orang Islam, maka saya tidak sedikitpun ragu dengan apa yang dibawakannya, selama itu bisa mempertemukan kita pada penyerahan diri pada tuhan kita.
Shalawat saya untuk Muhammad saya, tidak akan mengecilkan arti nabi-nabiNya yang lain.
Islam itu ada koridornya, di dalam koridor itu ada ruang. ruang toleransi, ruang kompromi dan ruang ekspresi. selama masih dalam koridornya, saya mengedepankan dialog. duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.

Dan satu hal pasti, meski saya muslim, saya tidak memilih PKS untuk mengekspresikan islam saya. saya sedang merasa tidak bisa ke kanan atau ke kiri, ke timur atau ke barat, ke utara atau ke selatan, tidak bisa kemana-mana. saya lebih suka menggali ke dalam.
Menggali kearifan lokal dari yang berbau transnasional.

salam dan makasih ya..

Assalamu’alaikum

salam kenal mbak.. salut dengan perjuangan anda masuk islam, dengan berbagi, saya yang keislaman saya masih dangkal, tidak mencari, hanya karena bapak saya islam, saya juga islam.. akhirnya saya bisa merasakan pula hasil pencarian anda..

semoga Allah meridhoi.. amin

assalamualaikum,

ketika saya dulu dibimbing untuk mempelajari agama
sebagaimana agama ortu dulu, (kebetulan sama : katholik)
saya berusaha belajar sungguh-sungguh untuk memahami
tentang misi yang diemban para utusan Allah dari bani Israil
tentang ketaqwaan kepada Allah yang mereka serukan
tentang ikhlasan mereka karena Allah semata …
tentang kesabaran di atas perintah-perintah Allah …

dan ketika Allah karuniakan hidayah atas diri saya
sehingga menemukan jalan menuju islam …
betapa seperti seorang anak yang pulang kembali kepada rumah keluarganya …
kedamaian seorang yang menemukan arah tujuan hidupnya..
tinggalah sekarang biduk mestilah di kayuh
petunjuk dan rambu-rambu dari Allah dan Rasul-Nya mestilah diindahkan
warisan nan agung AlQuran dan Sunnah mestilah di pelajari dan di mengerti,
sebagaimana keadaan pada awalnya dulu ‘sang utusan’ membimbing umat yang menyambut seruan..
agar diri bisa termasuk dalam janji keselamatan dari Allah azzawajalla …

alangkah banyaknya,
seseorang mendefinisikan jalan keselamatan sekedar mengikuti kecenderungan diri dan angan-angan …

ya Rabbku, fakihkan aku pada agama_Mu sesuai tuntunan nabi_Mu shalallahu ‘alaihi wasallam …
ya Rabbku, mudahkan diriku mengikuti al_haq yang datang dari_Mu…
ya Rabbku, matikankan aku dalam keadaan Islam …

wallahu’alam
mualaf_nan_asing

@ mualaf juga

sesama mualaf jangan saling mendahulukan kali ya, hehe.. becanda 😉
alhamdulillah. saya senang membaca tulisan anda. biarkan Dia memberi hidayahNya lewat jalan yang dikehendakiNya, pada siapapun yang dikehendakiNya juga..
ujiannya so pasti beda-beda, sesuai kapasitas kita..

saya tertarik pada kalimat anda ” ya Rabbku, matikan aku dalam keadaan islam”
hehe, saya pun begitu.
mungkin itu idaman semua mualaf seperti kita ya? “minta mati dalam islam”.

soal mati, saya pernah merasa geli ketika datang ke sebuah pengajian.
diceritakan oleh ustadnya tentang pertanyaan di alam kubur. seperti siapa tuhanmu? apa kitabmu? siapa nabimu? etc, tentu dalam bahasa arab.
maka bertanyalah seorang ibu yang sudah sepuh kepada ustadnya, bagaimana kalau dia tidak bisa bahasa arab? dia takut tidak bisa menjawab pertanyaan2 itu..

ustadnya agak kebingungan.
katanya, maka hafalkan baik-baik, bu.. kalau itu ditanya dan ibu bisa menjawab persis demikian, maka ibu masuk surga.

subhanallah.. saya tertawa sendiri mendengarnya.
bukan apa-apa.. ini apa tidak tergolong sebuah ‘pembodohan’?
tahukah bahwa bahasa kita dengan rabb kita itu adalah bahasa kalbu?
bahasa hati..

hanya ketika kita mengeluarkannya dengan lisan kita,
maka karena kita berbahasa ibu: indonesia, itu menjadi berbahasa indonesia. jika kita berbahasa ibu: bahasa inggris, tentu itu akan keluar dalam bahasa inggris. pun kalau kita berbahasa ibu: bahasa arab, maka itu akan keluar dalam bahasa arab. atau kalau kita berbahasa ibu: bahasa sunda tentu itu akan kelaur dalam bahasa sunda. dst..
yang penting kan adalah pada bagaimana kita meyakini isi pertanyaan itu dalam kehidupan kita..

maaf, itulah sebagian yang saya gugat dalam eksplorasi spiritual saya setelah saya islam..
agama ini untuk semua manusia, apakah dia arab, indonesia, inggris dst..

maka mengapa bahasa menjadi kendala untuk mati dalam islam??
bagaimana?

salam,

Hehehe, jadi lucu juga ustadz-nya (atau kriminal?), secara beliau baru saja membocorkan naskah ujiannya Allah. Wa Allahu a’lam ….

@ali
? maksudnya mas?

sesungguhnya Allah maha mengetahui akan segala sesuatu, yang nampak dan yang tersembunyi, sehingga setiap manusia mendapatkan ganjaran yang semestinya,
Firman Allah ta’ala yang artinya:

“Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.” (Al-Mu’minuun:62).

… akan tetapi betapa sesungguhnya banyak orang yang memiliki kemampuan tetapi tidak dimanfaatkannya, diberi kekuatan tetapi tidak dimanfaatkan untuk menggapai jalan keselamatan, belajar agama, menuntut ilmu pada ahlinya, dan sebaliknya justru lebih disibukkan oleh angan angannya, kecenderungan nafsu duniawinya ..

kalaupun manusia dinilai dari hati nya, betapa banyak dari manusia yang mulutnya mengikrarkan syahadat islam tetapi menampakkan ketidak ridhaan terhadap syariat Allah dan Rasul-Nya?

ketika disampaikan keterangan dari Al-Quran atau Hadits Rasulullah, betapa banyak diantara manusia yang menyerong mukanya ke kiri dan kekanan, berupaya mencari jalan sesuai arah kecenderungan hawa nafsunya?
… ah menurut saya …
… ah menurut nalar logika …

ridhakah hati kita menerima segala yang disampaikan Allah dan Rasulnya?
misalnya, ridhakah kita dengan Firman Allah yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.(Al-Bayyinah:6)”

… dalam keadaan banyak sanak kerabat dan handai taulan kita yang belum beriman dengan Islam?
ataukah masih kita dapati diri kita berusaha menyerong ke kiri atau ke kanan?

sesungguhnya yang wajib kita waspadai adalah diri kita ini, …
keikhlasan diri terhadap syariat agama ini …
dan jebakan diri berupa retorika & akrobat filsafat dalam rangka lari dari ketetapan Allah dan Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam …

sesungguhnya Allah maha membolak-balikkan hati, sehingga layaklah kita senantiasa untuk berdo’a memohon hidayah dan taufik-Nya …

wallahu’alam
mualaf_nan_terasing

hmm… sungguh mengharukan… 🙂

bercerita
menggugah sesama
membagi rasa
menemukan asa

selamat!

Ass.Wr.Wb. Sekedar konfirmasi, apakah ini Anis
teman sekelas saya waktu di SMPN 2 Tanjung
Karang – Lampung ? Mohon informasinya. Tks.
Wass.Wr.Wb.

Assalamualaikum mbak anis,

mbak kalau nggak keberatan saya bisa tanya2 n share soal jadi mualaf sama mbak? Rasanya background kita nggak jauh beda. Saya taroh email di id buat comment ini. kalau boleh kita diskusi via email

@ Lia..,
bener lia, ini anis..
apa kabar?

@ new muslim
boleh, saya juga mau tahu cerita anda nih..

Hi lagi mom

salam kenal ajah dari malang

kayaknya layak untuk di link 🙂

hmcahyo.wordpress.com

salam kenal buat semua,
maaf yaa.. saya belum sempat membalas kunjungan ke yang lain-lain nih..
maklum, ibu-ibu.. habis nulis, ya kembali ngurus anak.. 😛
selamat menikmati kebersamaan di sini yaa..
insyaAllah, sesegera mungkin saya akan balas berkunjung..

salam, anis

mbak anis minta ijin, disimpen di blog roll saya..

nuhun..

Sampai tahan napas aku membaca pengantar yang sangat blak-blakan, rendah hati dan penuh semangat ini.

Salam kenal sekali lagi.
Aku pasti akan sangat sering mengunjungi blog ini.

Sie sie

assalamualaikum

salam kenal dari tangerang

mbak anis sekarang masih aktif di pas? 🙂

arif
http://arifrahmanlubis.wordpress.com

@ bung RM
saya sampai baca lagi tulisan saya di about ini,
kenapa bisa bikin tahan nafas yaa? waktu saya menulisnya ya menulis saja..
sie sie juga

@ bung arifrahmanlubis
sudah lama saya tidak aktif di PAS, tapi tetap aktif di milis alumninya.
itu masa muda, bung..

terimakasih yaa buat semua
yang sudah berkenan mampir ke sini..

salam paling hangat,
anis

Assalamualikum,

salam kenal..n kunjungan balik

Waalaykumsalam wr wb

(ini ucapan terima kasih saya… untuk anda yang telah mampir di blog saya…)

Betul… saya kadang kala… juga berusaha untuk selalu… tetap “menyadarkan” diri… akan tujuan setiap langkah saya…

Banyak hal yang bikin saya sesekali “melambung” dan sesekali “terperosok”… perasaan juga sangat keras terbanting antara syukur.. dan sedih… (hampir 1 bulan…bercadar)

Terima kasih… untuk sudah mengingatkan… tujuan mulia.. Ridho Allah swt…

Topeng kemunafikkan adalah hal yang sangat menakutkan… dan butuh “tekad baja”, “selalu berusaha untuk punya kesadaran tinggi”, “belajar lagi…. belajar lagi”, “berusaha untuk jujur” dan “tetap bertanggung jawab atas setiap tkeputusan yang diambil ” adalah cara jitu agar saya tidak berlindung dibalik topeng tersebut.

Heh… terima kasih sahabat..
Disaat yang tepat Engkau mengingatkan saya….
“eforia” sudah harus berakhir… kerja nyata yang ada didepan mata… (see in http://maaini.wordpress.com/2008/04/11/seragam-jilbab/)

Jazakillah khairan katsira

Salam Kenal Mbak Anis,…
link yang ada di artikel tak kenal maka tak sayang ialah bacaan wajib saya, di sana saya hanya pelanggan. Walaupun kadang2 nimbrung ngirim artikel. Tapi sebenarnya saya ada di link komentar ini.

Ttd Giyanto
Semoga tulisan saya bermanfaat untuk dapat dibagi…

Maaf salah ketik, saya ada di sini!
wah susah juga ya mau kenalan,ha2….

@ Giyanto
wah, makasih dan tenang aja mas giyanto..
jangan gugup yaa.. hehehe.. (becanda loh) ;P

senang bekenalan loh dengan semua di yang mampir di blog ini. terimakasih…

errr…
Saya benar2 tertarik tulisan anda..
Bole ngobrol2 ga ?
Email dah saya cantumkan..Tersera mba mo ngobrol2 via email atopun layanan IM (YM/GTalk ato apalah)..

🙂

-regards

” selamat! bagi mbak yg telah menemukan hidayahnya,dan kalau begitu kita sama2,dulu saya jg non muslim alhamdulillah skrng saya telah menjadi muslim….”

salamku,
langitjiwa….

Salam kenal… :)))

@ langitjiwa
saya sempat membaca beberapa tulisan di blognya loh
selamat juga yaa..

@ mila..
salam kenal juga..

@harnawatiaj
makasih sudah main ke sini..

kupikir muallaf menggugat,,,gak taunya menggugat muallaf…

salam kenal dari medan
nirwan

rame eui..mmpir balik ya

salam kenal. tulisan anda di atas menggugah saya…

🙂

@nirwan
@nung
@teguh timur

terimakasih yaa tuk mampirnya mas-mas semua di sini..
salam hangat..

Blog yg bikin sejuk …. salam kenal dari Yogya 🙂

Salam kenal mbak. Rasanya membaca tulisan-tulisan mbak Anis, membuat saya merasa diingatkan. Thanks ya mbak.

@ advokat listiana
salam kenal juga.. makasih ya sudah main ke sini.

@merahhitam
sama-sama mas. kita sama-sama saling mengingatkan ya di sini.

salam manis

nitip komen hijina.

salam kenal, mbak Anis 😀
blog yg menarik ^^ kayaknya bakal sering mampir sini deh

@crapuccino
salam kenal juga..
makasih yaa.. salam 🙂

Assalamualaikum jeng
kalo ada blog yg bisa membuat saya merinding terharu membacanya. Maka blog itu blog sampeyan jeng.

@detnot
aaaaarrrghhh… serem ih gambarnya, hihihi 🙂
makasih ya mbak/mas atau jeng juga nih??
salam hangat.

salam
tok tok tok………….. salam kenal ya mas, makasi kunjungan nya k blog saiya

@alrocker
salam kenal. sepertinya mas alrocker ini suka ganti-ganti foto deh. ya kan?? hehehe piss.. ;D

Salam Kenal, Mbak Anis,
Insya ALLAH dengan rajin menulis blog, bisa bermanfaat bagi kita semua.AMIN
http://defrimardinsyah.wordpress.com
http://pestarakyat.wordpress.com

salam kenal mbak..

@rani
salam kenal juga.. 😛

subhanallah…

Blog yang sangat menarik, kak’Anis..
boleh saya panggil demikian?
sudah lama saya jadi pembaca blog ini, inspiring dan seringkali menyentak 😉
Izin..saya tambahkan ke blogroll saya.
then, baru kali ini saya baca ‘about’ sang penulis, ternyata kk PAS.
Seangkatan kak Fitra [yang dokter nan ramah, rumah di cibeureum?] dan Iwal-kah?
Subhanallah…
Terimakasih untuk semua reminder-nya, kak!
Salaam..
Semoga Dia Berkenan menjaga kita semua tuk menuju dan tetap di jalan-Nya 🙂

Salam hormat,
-Celine [kk PAS 37]-

@ahmad
salam kenal..

@k’celine
halahhh… maaf kalau menyentak..
dan duh,… saya smt 16! jauh banget yaa.. 10 tahun lebih bedanya nih..
semoga betah di sini k’celine 😀

Assalamualaikum wr, wb.

Blog yang sangat inspiratif, mbak.
Walaupun menurut saya mbak Anis udah enggak lagi dikategorikan sebagai mualaf. Tapi semangat belajar mbak dalam mengupas Islam dari pertanyaan-pertanyaan yang jujur benar-benar membuat saya jadi cemburu.
Mungkin karena rata-rata kita yang berislam sejak lahir seakan-akan hanya menyandang status Islam “take if for granted” saja ya?
Terima kasih atas penularan semangat eksplorasinya. 🙂

Negara kita akan selalu haus terhadap nilai-nilai dan pesan-pesan positif seperti apa yang mbak tulis di blog ini.

Keep posting ya mbak…

Kalau sempat silakan mampir di blog saya juga buat sekedar tuker-tuker pikiran. 🙂

Assalamualaikum wr, wb.

@boy
makasih. saya lihat semua teman-teman juga sama seperti saya kok.
mencari dan terus mencari..
naluri kali yaa.. 🙂
mas boy juga kan?? nanti saya main ke blognya yaa.. 😀

Assalamualaykum..
Salam kenal Mba2 Mualaf..
Orang bogor juga 🙂

@prihandini
salam kenal juga mbak dini.
sesama orang bogor toh?? bogornya dimana? 😀

Salam kenal ya mbak…

Subhanallah….. saya merinding membacanya…!!!

Salam kenal

Adit

Pesan: Jangan takut Hinaan/Cacian/Hujatan/Protes. Karena keempat hal itulah yang akan menjadikan kita menjadi lebih dewasa dan lebih mulia…

@adit
salam kenal mas adit.. makasih sudah main ke sini.

e, di sini seru loh….,
serunya karena ada mas datyo, mas jiwa musik, mas rajawali muda, mas watonist, mas dana, bang robert, bang jephman, kang dani, CY, achoey, dst-dstnya trus ada mbak celine, mbak rindu, mbak selvy, mbak fitra, mbak yanti, mbak maya dst-dst ga bisa disebutin satu-satu.. buanyak banget.
semoga betah yaa.. hehehe 😀

hi salam kenal…
Blog ini Lebih ke-NASIONALISME, it’s GOOD
maaf kl ada yang tersinggung dgn cerita saya sehubungan dengan kisah anda yang mualaf, saya jadi teringat kisah seorang artis tradisional tapanuli “vicky sianipar” dengan istri dari bunda anak2nya. Semasa Pacaran sang mantan istri adalah islam taat dan dari keluarga islam taat, kemudian mereka pacaran dan memutuskan utk menikah. Vicky Sianipar yang seorng pengikut JESUS meminta restu dari mantan calon mertua untuk mengambil mantan pacar menjadi istri, melalui proses yang panjang sang mantan calon mertua dengan darah sunda tulen berkata pada sang putri. “Jika kamu mau menjadi Pengikut Jesus, jangan setengah2 Jadilah Pengikut yang benar2 dan IMANIlah keyakinan barumu dengan segenap hatimu” kami percaya apa yang sudah kalian putuskan adalah yang terbaik buat masadepan kalian.
sama halnya dengan diriku ketika mengalami hal serupa yang berDOA sungguh2 dengan segenap hati “Ya Tuhan, Jika dia adalah jodohku maka tolong persatukan kami sesuai kehendakMU tetapi jika tidak maka tolong pisahkan kami sesuai kehendakMU” Proses panjangpun terlewati sang mantan pacar menelpon dari kota tptnya tinggal dengan suara mantap berkata “Mas, Aku mau menikah deganmu” hari itu juga aku terbang ke kotanya dan meminta restu dari orangtuanya persis dengan kisah Vicky Sianipar, dan kami menikah di gereja Katolik Bunda Pertolongan Abadi dikotaku. Thanks GOD.

@michael sitohang
salam kenal bang michael..
senang membaca pengalamannya. saya menghormati dan selalu berharap dalam apapun keadaan pasangan, kita tetap selalu dapat mencintai, mengasihi dan mengayominya dengan seindah-indah rasa yang bisa kita beri. jangan pernah menyerah dalam memelihara cinta 😀

Ya saya setuju dgn agama yg mengajarkan Cinta Kasih sebagai ajaran utamanya. Sebab dari situlah(Cinta)manusia tdk akan membenci, menghina, menghasut, menghujat, membunuh, mencaci maki, memfitnah, menghakimi orang lain, dsb.Sehingga kita dapat menjadi orang2 MULIA. Sebab disinilah manusia yg mempunyai impian Hidup damai dan tentram.Bahkan kita menjadi mempunyai Sifat dan jiwa PEMAAF!(yg selalu didengung- dengungkan pada saat berhari raya).

Oh iya, Tidak ada ajaran yg lebih mulia selain ajaran yg membawakan Cinta Kasih sebagai ajaran utamanya.Yaitu ajaran yg dibawakan Isa a.s /Yesus Kristus.Coba nonton VCD dgn judul Jesus will Return karya Harun Yahya yg banyak dijual ditoko Kaset/VCD.ya itulah Cnta Kasih sebua kata yg sangat sederhana,mudah diingat,simple,tidak muluk2.Tapi makananya begitu dalam. Seandainya bangsa kita memiliki sifat Cinta Kasih,saya jamin Bangsa ini akan tentram dan damai.Semoga

@refly
salam kenal, mas.
setuju. cinta.. demi siapapun yang mengajarkannya, tentu hanya kita ketahui ketika kita telah merasakan dan menjadi rasa cinta itu sendiri. maka yukk, kita nyata menjadi cinta tuk sesama..

saya terharu dgn postingan mas yg diatas dari 200 Juta lebih penduduk indonesia masih ada insan yag mengajak “maka yukk,kita nyata menjadi cinta tuk sesama”.Pintu Surga telah terbuka & menunggu utk mu mas.

@refly
emang saya harus bilang apa yaa? sederhananya kan memang begitu.
hmm.. gimana kalau kita buat surga ga pake pintu? biar semua boleh ada di dalamnya. hehehe:D
makasih yaa.. senang ada mas/mbak refly di sini..

btw, saya bukan mas-mas loh.. piss. 🙂

salam kenal ^^
numpang iklan yak ^^,…untuk jadwal ramadhan seluruh indonesia bisa donlot di sini

@Fikri
salam kenal dan silakan-silakan saja.. 😀

cahaya kebenaran bs menghampiri siapa saja
saya iri kepada mbak Anis yang beroleh nur Ilahi
saya yang sedari awal Islam, kadang2 masih suka menjauh dariNya

“Salam Kenal Penuh Mesra,.

Sungguh Tiada Yang Sia-sia Dari Apa Yang ‘Tuhan’ Ciptakan, Semoga Kisah Ini Menjadi Kasih Yang Bersemayam Dalam Tiap Jiwa Anak Manusia,
Bahwa Betapa Kita Harus Merdeka Untuk Mencapai KeUtuhan Mahluk Sempurna BerNama Manusia.

Bagi Rekan Rekan Sekalian,. Yang Merasa Asyik dengan Diskusi Ke’Islaman’ / KeDamaian, KePasrahan / KeSelamatan / KeTentraman / KeBahagiaan / Cinta / Kasih Sayang Silahkan BerDiskusi dengan LiveChatServ[at]yahoo[dot]com, Khususnya Soal Hakikat, Thoriqot dan Syari’at.

“SUKSES SELALU…

@fullnetter
salam kenal.. 😀

assalamu’alaikum wr wb. salam kenal dan salam juga buat suami teh Anis. untuk kenal saya bisa klik http://error2succes.wordpress.com.kalau boleh saya ingin konsultasi dan berbagi tentang sesuatu hal, berkaitan masalah saya dengan seorang katholik-chinese.

assalamu’alaikum wr wb. salam kenal dan salam juga buat suami teh Anis. untuk kenal saya bisa klik http://error2succes.wordpress.com. kalau boleh saya ingin konsultasi dan berbagi tentang sesuatu hal, berkaitan masalah saya dengan seorang katholik-chinese.

Assalamualaikum..
salam kenal ya teman …
blog anda sangat bermamfaat untuk saya ..

hallo, salam kenal
karena goop sedang jalan-jalan
-sudah-

@error2succes
@muda bentara
@unclegoop
makasih ya.
salam kenal juga.. 😀

Mbak Anis yang terkasih,
Hal inilah yang menyebabkan kerukunan agama tidak pernah tercipta di Negara kita ini, karena embakpun sebenarnya menjadi alat dari propaganda itu, sadarilah mbak keyakinan terhadap Tuhan adalah hak asasi manusia yang tidak bisa diganggu gugat.

Mari kita ciptakan kedamian di negeri ini. Karena Allah swt lah yang menciptakan perbedaan itu. Biarkan keyakinan Kita menjadi pribadi kita, bukan menjadi aib bagi orang lain.

Wasalam.

@Harry Simbolon
wah, saya ga berpikir sejauh itu bang. saya di sini hanya celoteh pribadi, berbagi cerita hidup. saya tidak merasa mewakili siapa-siapa selain diri saya sendiri.

maaf kalau terasa demikian ya. percayalah, saya ingin memerdekakan siapa saja dalam beragama. ini hanya dari sudut saya, dalam suka duka saya. selebihnya, terserah semua di sini dalam keyakinan dan agamanya masing-masing.

dan karena rasa cinta indonesia-lah, saya mau berbagi.. tak lebih kok.
salam hangat dan terimakasih 😀

Sebuah blog yang bagus dan menyentuh. Saya mohon ijin menampilkan alamat blog ini di blogroll blog saya. Semoga Allah senantiasa menunjukkan jalan yang lurus kepada hamba-hamba-NYA. Amin.
Terima kasih.

@hm cahyo
monggo mas cahyo. silakan dan jangan sungkan.. 😀

@syukriy
amin.. salam kenal mas. silakan saja dan makasih ya sudah kemari..:D

thanks sudah mampir ke blog aku…sie2

Wah, ternyata saya belum pernah ke page ini. 😀

tafi sekarang dah indie ya? Bukan muamalaf lagi.

@mas dana
tega ih, setelah sekian lama kita bersama… ternyata mas dana tidak pernah mencari tahu siapa saya yaa…?
begitu percayakah mas dana sehingga tak perlu tahu apa-apa? ciee.. hehehe… becanda mas dana 😀

bettul, sekarang indie, bukan mualaf lagi..:D

iya ya…kok saya juga belum pernah maen
kesini…(pura pura bego : mode on)

@mas datyo
ini siapa yaa?? 😛

*mode blo’on on*

pak praboto merekomendasikan saya alamat blog ini buat diajak ngobrol… tapi saya ga terlalu yakin saya bisa ngobrol banyak sama ‘seorang wanita’ soalnya belum pernah saya lakukan sebelumnya 🙂

@wyd
duh, saya kok juga jadi grogi nih mau berdiskusi dengan mas wyd.. hehehe. ketularan deh.
salam kenal mas wyd.. 🙂

mba anis, saya baru sadar dulu saya masuk ke sini dengan alamat blog yang berbeda. salam kenal kembali deh…

buk…Wyd itu bukan cowok lho…
cewek seperti sampeyan juga…

@mas datyo
hahaha, saya sudah curiga dengan tanda kutipnya kok mas..
jadi ya iseng aja ah, ikut-ikutan grogi.. hehehe

senyamannya mbak wyd deh.. sebagai sesama wanita mungkin lebih paham. dooo.. 😀

Islam, taat dan patuh.

salam kenal mbak

@namakuananda
salam kenal juga mas..
makasih sempat mampir ke sini..:)

Salam kenal yaa mbak Anis….
Saya pernah diceritakan tentang mbak Anis dari mas Dan…. ^_^

Kapan2, saya ingin bertukar cerita dgn mbak…

iya nih bu anis… saya ibu2 juga… dan saya juga punya darah gado-gado kayak ibu… mungkin bedanya, saya rada2 ‘sangar’ (versinya pak praboto) 🙂

@iko
aduhhh.. diceritain apa aja nihh sama mas dan? 😦
kadang ingin sih bisa gabung bareng iko, maya dan mas dan. para blogger handal. cuma ya maklum deh. yang sudah ibu-ibu ini tidak sepanjang kaki seperti yang sudah bapak-bapak satu itu, hehehe… 😀
tapi insyaAllah jadi suka menikmati blognya iko dan maya juga gara mas dan..

ditunggu ya cerita-cerita dari iko..
salam hangat 😀

@mbak wyd
ah, masa sih?
konon katanya banyak yang bilang bu wyd ini lembut.. gitu kan kata di blognya? hehehe 😀

muslimah sejati !

@deef
halahh…
hehehe, salam kenal yaaa.. 😀

@catshade
hmm, saya dah baca tuh.
gini yaaa.. sepertinya ada semacam hal yang kontradiktif dari yang punya blog itu deh. baca aja beberapa postingannya dan beberapa jejaknya di blog-blog lain.

maka saya pikir.. biarkanlah, mas di blog itu belajar mengenali dulu siapa dirinya, apa maunya, all about himself secara lebih spesifik. beri waktu dan pengalaman -termasuk dengan ngeblog- tuk mengintegrasikan dirinya. antara pemahaman, harapan, kenyataan, tujuan dan kapasitas dirinya termasuk bagaimana tuk kelak mengkomunikasikannya. agar ga rancu seperti itu.

sadari atau tidak, konsistensi kita terbaca kok dari tulisan-tulisan atau blog kita. hehehe.. catshade yang psikolog ngerti dongg.. 😀

saya respek dengan himbauannya, tapi saya ga mau ikutan rancu.
mari tetap konsisten dengan cita-cita (ngeblog) kita tuk kebersamaan di negeri ini.

makasih ya catshade tuk ‘kabar-kabari’nya.. 😀

Wah mba, salam kenal juga. Aku merinding membaca perjalanan mualaf mba anis. Mudah2an kita semua termasuk orang-orang yang istiqomah di jalannya.

Blog nya menarik, aku jadiin blogroll, boleh kah?

Dinna

kayaknya kenal deh…. ini kak anis yang sempet jadi pembina saya di PAS kan? hehe… kayaknya lupa deh… pokoknya sempet diajar ama kak anis pas sanlat di garut taun 90-an awal… hehe

@Ichanx
betul banget, chanx..
saya anis yang pernah ngajar di sanlat PAS di Musaddadiyyah garut. tahun 92.
aduh…. kok ichanx dah gede sih?
malu nih.. ketemu adik binaan. e, emang dulu ichanx diajarin apa sama saya? semoga diajarin yang bener yaa??

gimana dong kesannya ttg sanlat itu, terutama setelah segede ini?

chanx, masuk ke facebook saya deh. add : Luzie Megawati. duh, maaf. itu nama samaran buat di KTP. aslinya dari kecil dipanggil anis. nah, di situ banyak kakak-kakak PAS yang mungkin ichanx kenali juga.

ditunggu yaa.. sukses selalu tuk ichanx 😀

assalamualaikum,,,
numpang baca-baca, mbak
salam kenal…

mbak, akyu kok jadi ngefans pada dirimu…..wehehehe….

KERENN oyyy…bisa nyari Tuhannya sendiri!…..(hikss jadi malu!….aku bukan mualaf…..tapi malah geblek en lebih newbie lagi masalah agama!…..payah deh!)

usul duonkss…..mbokk yaooo…..ditambahin widget arsip…..jadi kalo ada pembaca baru kek aku….ga bingung kalo mo mulai baca dari awal!

wihihihi………..kebanyakan protes dah dirikyu inih!

jangan dilempar beduk ya mbak!

*halah* si kenthir anak kiai nie nyampe sini jugak 😯
ngaku2 nyubi lagi 😆

@shavaat
salam kenal..
senang deh bisa sampai ke sini
makasih… 😀

@queenalea
halahhh, ga salah nih? hehehe 🙂
saya malah belajar hidup dari blognya mbak lea.. seru abiss.. hihihi 😛
nah, tuh dia…. sebenarnya saya yang niubie di wordpress, baca: jarang dioprek. jadi ga ngerti tuh gimana ngerapiin blog ini. di tunggu relawan tuk itu deh.
jadi ya silakan mbak lea oprek aja sendiri ya blog ini. liat aja di katagorinya. tulisannya berdiri sendiri2 kok, jadi tetap bisa dinikmati dari mana aja.
atas bawah boleh, samping ki-ka juga boleh, serong juga ok.. nah, loh? 😉

seneng deh ada mbak lea di sini..
lah, kata mas JM, mbak lea anak kyai toh?
hahahaha… 😀

@mas JM
hayo tanggungjawab…
mbak lea anak kyai siapa nih????

met kenal Sist…
perjalanan hidup yang jarang saya temui..
moga selalu istiqomah di jalanNya..amin

salam

@ryou and
sebuah perjalanan yang membuat kita jadi berkenalan..
salam kenal dan makasih doanya yaa.. 😀

Assalamualaikum…
Salam kenal mbak Anis, izin mo ngelink di blog ku ya 🙂

wa’alaikum salam mbak lala
salam kenal juga. makasih yaa sudah main ke sini..
silakan kalau mau di link.. 😀

bulan lalu saya jalan2
ngintip para blogger yang gentayangan di alam maya.
lalu mau nyoba2 nulis dan bikin blog.
malam ini saya mulai nulis di blog saya yang masih seadanya
dan ini pertama kalinya saya nulis comment di blog.
“muallafmenggugat”. “islam indie”.
rupanya menarik saya untuk menulis comment di sini.
renungannya mangingatkan saya pada ahmad wahib,
pribadi yang gelisah (kegelisan intelektual tentunya),
yang selalu mencari dan bertanya.
sampai2 dia bergumam, kira2 bunyinya:
“ya Allah, jika kegelisahan ini
lebih mendekatkan aku kepadaMu.
benamkanlah aku dalam kegelisahan”
islam indie? mengangatkan saya pada music indie. yang yang tampil dengan jadi dirinya,
terlepas dari kemapanan yang mengikat
dan kadang memaksa.
atau socrates yang menempatkan dirinya sebagai
lalat yang suka mengusik gajah,
dengan bertanya dan bertanya.
tapi saya kira bukan binatang jalangnya
khairil anwar yang terluka, lalu meradang, hehehe.
lebih pas pada ungkapan muchtar lubis,
menjadi srigala yang berani mengaum sendirian,
tidak dalam gerombolan kawannya.
sangat eksistesialis memang.

hmmm kok saya malah jadi ngelantur.
saya sekedar numpang lewat. dan ikutan nimbrung.
mumpung mbak anis lagi rehat, nyantap mei ayam.
salam kenal mbak anis. selamat bertanya dan mencari.
wassalam

surprise juga baca blog ini. smoga tetap rajin nulis dan berbagi dengan sesama ya. sharing is caring, how true.

@rahmad
setuju mas, sharing is caring..
tanpa peduli, saya kayanya ga akan kuat menulis sekian banyaknya ini.. hehehe..

Salah satu kebutuhan manusia adalah mencari, menemukan dan berbagi kebenaran. Tidak ada manusia yang mutlak beanar. Walaupun seorang rosul, pernah juga mendapatkan kritik dari Tuhan dan manusia. Apa yang ditemukan manusia sekarang sekecil apapun, memiliki relativitas. Termasuk ‘penemuan’ Agama Islam yang ada sekarang. Apakah mereka Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Hisbuttahrir, Ihwanul Muslimin, MU’tazilah, jabariyah, murji’ah, syiah. ahlussunah wal jama’h, semua memiliki dimensi relatif. Tugas kita adalah terus berikhtiar mencari kebenaran. Kebenaran di dalam ISLAM, kebenaran di luar Islam, kebenaran di da;am diri kita, di lingkungan , di negaraini, di bumi ini, di galaksi ini di jagat raya ini, bahkan yang berada di luar jagat raya

@anwar tribowo
makasih mas anwar..
mari kita sama-sama menuju kebenaran yang universal, cermin moralitas dan kemanusiaan kita secara umum..

rabby
di tanganmu yang rentang dan terbuka
aku berjalan menggaris jejak

rabby
di kakimu yang telanjang terpacak tegak
aku bersimpuh
mencari diri
sendiri

SELAMAT TAHUN BARU (H&M)

@rozan
sama-sama mas rozan
met tahun baru (H&M) yaa…

semoga tahun depan cahaya semakin jernih
cermin peduli dan cinta sesama di negeri sendiri
dan di manapun di muka bumi ini
amin

hi..hi..hi kok nggak ada fotonya :mrgreen:

@tomy
maafkan saya yang sengaja membuat blog ini hanya sebatas literasi…
membuat code tersendiri.. 😀

Salam kenal Mas…

salam kenal ya, ditunggu cerita sharing lainnnya 🙂

@supermance
salam kenal..
makasih yaa 🙂

Salam kenal Mbak Anis,
Saya sendiri dulu juga sering bertanya-tanya tentang “kebenaran” agama saya. Kebetulan agama saya Islam. Saya belum yakin kebenaran yang saya anut karena saya lahir dan dibesarkan dikalangan orang-orang muslim yang tentunya akan bersikap subyekif dalam penilaian. Namun setelah saya menemukan situs Ali Sina bukannya meruntuhkan iman yang saya anut tapi justru memberikan ruang logika saya bekerja dan have a conclusion Iman yang saya anut ternyata sama sekali tidak salah. Hadaanallah Waiyyakum, Amin.

@Ehza
alhamdulillah…
mari berbagi dong mas ehza… saya seneng banget deh kalau boleh banyak tahu dari mas ehza dkk semua..

@Zulfan
makasih mas..
salam kenal

Hehehe… pengalaman saya lumayan panjang. Mungkin karena sedari kecil saya sudah terbiasa bermain dengan logika, Mbak Anis. Jadi semua juga terbawa sampai dewasa. Padahal saya sudah memaksakan untuk percaya sepenuhnya terhadap apa yang saat itu saya imani tapi tetep aja merasa kesulitan dan terasa ganjil, karena jawaban logika saya belum terpenuhi.

Terakhir kalinya pertanyaan saya terjawab ya dari websitenya Ali Sina mbak. Saya juga ikut jadi member sekaligus. Nah, dari situ saya dapat menyimpulkan akan keimanan yang saya ikuti selama itu ternyata nggak salah (tanda kutip). Alhamdulillah, situs yang target utamanya untuk memurtadkan umat islam justru sebaliknya yang terjadi padaku. Dari kebimbangan justru menjadi suatu keyakinan yang tak dapat diukur dengan prosentase. Mungkin 100000%. Thank’s to Allah and thank’s to Ali Shina. Hehehe… Hadaanallah Wa Iyyakum Jami’an, amien

@mas Ehza
dekati Dia dalam apapun kapasitas mas Ehza
coz … Aku sebagaimana persangkaan hambaku..

persoalannya kemudian, ada pada sejauh mana kita menyakini persangkaan kita sendiri… dari kemampuan kita memahami Tuhan, baik dari kitab maupun nyata dari realita.
bicara tuhan adalah bicara keyakinan… bukan melulu bicara “katanya.. katanya..”

coz ada yang ilmal yakin, yakin dari ilmu, termasuk literasi.
ada yang ainal yakin, yakin dari melihat dan menyaksikan sendiri
dan konon yang paling tinggi adalah haqqul yakin, yakin yang dari hati..
tentu bukan sembarang yakin di hati.. tapi proporsional. jernih dan bersih…

😀

subhanallah…teh add YM saya ya di fitriani_rzi. jaz..

@Fitriani
maaf baru balas komennya mbak Fitri..
insyaAllah pasti di add, tapi maaf… saya jarang berYM nih sekarang.
kalau punya FB, add saya aja di Luzie Megawati.. 😀

Teh Anis,ini yang pake kacamata kan…di gedung Kayu Masjid Salman ITB,??mungkin Teteh udah lupa saya , Tenri dulu di Bimbel Karisma,saya dapat tulisan ini dari Facebook, di FB ini juga banyak Barudak Salman termasuk anak Pas spt Teh Puspa n suaminya Mas Wisnu …semoga ini Teh Anis yang sering sy liat pake kerudung putih yg anggun

@Tenri
makasih… waduh, masa sih anggun? hehehe..
sukses selalu ya Tenri..

@Tenri
makasih… waduh, masa sih anggun? hehehe..
sukses selalu ya Tenri..

mba anis,,kenapa saya baru tau blog ini dari ibuQ ,, semoga menjadi perjalanan yang indah di mata agama islam,,
🙂 slam kenal lagi dech !

@inuel
makasih mbak. salam kenal bangettt… seneng bisa bersama di sini, makasih yaa…

Assalamu’alaikum wr wb..salam kenal…
Gak banyak orang yg yg bersungguh2 menanyakan Tuhan..bahkan utk mereka yg sejak lahir memeluk Islam..Subhanallah ini adalah “hidayah” untuk bak..Stay Istiqomah…salam utk keluarga

Assalamu.alaikumwrwb, tdk byk orang yg menanyakan Tuhan..meski sejak lahir sdh Islam ..Subhanallah ini hidayah..stay Istiqomah..

kalau anda sudah memilih perjalanan dengan baik, nikmatilah dengan segala keindahan dan kejelekannya. maka akan terasa nikmatnya,oke?

Saya juga Calon Mualaf Tapi BYK mengalami Rintangan..bISA ANDA MEMBANTU SAYA

Rintanganya seperti apa ya kalau saya boleh tahu mungkin banyak juga saudara kita seiman yang insya Allah bisa bantu

sungguh perjalanan yg sangat berharga… salam kenal

assalamu’alaikum mbak muallaf.. [anis maksudnya]

salam kenal..

salam ukhuwah..

*regard
Widhi Satya

assalamu’alaikum…

salam kenal nih mba anis.. tulisannya bisa bantu nyadarin aku.

🙂

ntar kalo aku add di fesbuk, diapprove ya.. 😀 hehe

salam jumpa lagi mbak anis

dah lama nggak nongol aku di sini, bagaimana keadaannya. mudah-mudah sehat2 aja ya

salam

Hidup saya amat tertekan selepas mengikut ibu saya berhijrah, dan semakin tertekan lagi bila ibu berkahwin lagi. Dari usia saya 10 tahun sehinggalah 23 tahun hidup saya bagaikan dalam ketuhar. Entah dari mana datangnya kekuatan dengan izin Allah aku beranikan diri untuk keluar dari kepompong keluarga untuk berpindah ke sebuah pulau dan di sanalah lembaran baru saya bermula dari bukan Islam bertukar menjadi seorang Muslimah yang menurut perintah Allah. Alhamdulillah … hidup saya Aman tenteram walaupun banyak dugaan tapi saya dapat mengharunginya dengan penuh kesabaran. Kini saya bahagia dengan kehadiran seorang suami dan anak yang comel. Terima kasih kepada ruangan ini yang memberi peluang untuk saya menceritakan tentang kisah hidup saya.

Salam kenal…

sebuah pemahaman islam yang bagus…(menurut saya loh…), cerminan akumulasi perjalanan spiritual cukup panjang…yang senantiasa mencatat seremeh apapun makna terdalam yang dilalui.

Mencari “agama yang paling benar” memang sama sekali tidak akan tercapai..bila tidak mau disebut non sense…setiap faksi dari seluruh faksi agama tidak menawarkan apapun selain konsep pemaknaan versi faksinya….tetapi pencapaian kebenaran ilahiyah bisa dicapai oleh setiap orang….tatkala seseorang benar-benar dapat memahami rahmatan lil ‘alamin…menyembah hanya 1 Tuhan Sang Pencipta, membersihkan hatinya dari iri dan kebencian, memberikan auranya warna putih bersih dengan amalan baik, meringankan ruhnya sehingga ketika berubah materi dari jasad menjadi ruh, ruhnya bisa mencapai alam kelangitan yang paling tinggi…..

Ada link bagus yang mungkin bisa mencerahkan…kalau bisa beli bukunya juga lebih baik.

http://www.spiritual-pandrik.blogspot.com/

Wassalam

subhanallah..
mudah – mudahan kita selalu istiqomah dalam menjalani agama yang haq ini.
salam kenal.
boleh tukeran link? kalau boleh konfirmasi balik ya?

Assalamu’alaikum mbak 🙂 apa kabarnya? lama nggak baca tulisan mbak, kangen..

Assalumu ‘alaikum War. Wab.
Aku baru tau ni blog. Aku senang dngan tulisan diblog ini ..mencerahkan…
terima kasih mba

assalamu’alaykum

salam kenal ibu anis,,

trims sudah menulis, sudah berbagi inspirasi,, mudah2an selalu diberi kesehatan untuk terus-menerus berbagi pengalaman menjadi muslim/muslimah seperti sekarang ini..

aamiin..

wassalam

K’ Anis, blog nya g aktif ya? Kalo baca komentar ini harap segera dibalas via email. Penting.. Terima Kasih…

Sy terkesan dgn statement awal.sy msh mndalami smuany ni, tks,


Where's The Comment Form?

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...